Tiada yang salah dengan
perbedaan dan segala yang kita punya
Yang salah hanyalah sudut
pandang kita
Yang membuat kita terpisah
Karena tak seharusnya
perbedaan menjadi jurang
Bukankah kita diciptakan
untuk dapat saling melengkapi
Mengapa ini yang terjadi..
Mestinya perbedaan bukan
alasan untuk tak saling memahami
Harusnya kita bisa memberi
jalan tuk satukan semua harapan
Bukankah kita diciptakan
untuk saling melengkapi
Mengapa ini yang
terjadi......
"Tak tahu lagi harus ku
curahkan pada siapa segala kegundahan ini, aku menyayangimu, dengan apa adanya
kau..."
Masih terasa indah kenangan
itu, menyadari bahwa berada disampingmu hatiku terasa tentram. Dengarkanlah
segala doa dan harapanku, tanpa pernah sekian waktu melupakanmu. Saat ini aku
hanya bisa memandangmu yang menjauh menapaki kehidupan yang tak kau izinkan aku
untuk melihatnya.
Saat ini mungkin engkau
terlelap, namun aku masih setia terjaga. Aku tak menginginkan hari cepat
berlalu, meski tak ingkar jiwa ingin bertemu. Kumunajatkan segala gundah kepada
pekatnya malam dan sang pencipta yang maha mendengar. Aku bercerita tentang
seseorang, dia adalah hati yang sangat ku cintai. Jiwa yang telah membuat aku
merasakan asa yang selama ini aku rindukan.
Ternyata perasaanku mulai tak
terkendali, sejak gerimis disenja hari mulai merasa nyaman berada didekatmu,
hampir setiap malam demi malam kita berbagi kisah tentang dinginnya malam
dibawah cahaya rembulan yang menyinari kita berdua.
Mungkin hatimu kan
pertanyakan ada suatu kepastian dalam lubuk hatiku, meski engkau enggan untuk
mengetuk jiwaku dan bertanya tentang apa yang aku rasa. Seandainya saja engkau
tahu bahwa selama ini aku menaruh hati padamu. Aku menyayangimu….
Mengapa kita ditakdirkan berbeda,
padahal aku meyakini kau pun merasakan hal yang sama denganku. Aku mengerti
dunia kita yang berbeda, terlalu jauh jarak yang memisahkan kita berdua, namun
apa salah rasa sayang ini ?
Mungkin saja iya, karena pada
hakikatnya kita tak bisa saling memiliki. Hanya kedamaian, ketulusan dan
keikhlasan untuk saling menerima. Cinta begitu menyakitkan, sebab kita tak bisa
bersatu pada akhirnya. Namun tetaplah percaya, aku bisa membahagiankanmu
cahaya…
Aku yakin, aku bisa…..
Aku percaya padamu, sebab itu
aku tak pernah mengapus jejakmu dalam alur keindahan. Walau kau tak mungkin
tahu, aku akan berada dibalik senyumanmu, menggenggam erat tanganmu ketika
engkau takut untuk melangkah. Aku masih disini, bersama bahagia yang kubuat
sendiri..
Mungkin saja karena perasaan
ini aku sanggup bertahan. Aku hanya bisa bangga menganalmu, sebab perasaan yang
membucah dalam batinku tak pernah berarti apapun. Aku tak pernah bisa jujur
sebab kutahu kasih tak kan pernah terbalas. Perbedaan yang ada antara kau dan
aku menjadi penghalang untuk kita menyatukan rasa. Kini aku berada dalam jurang
ketiadaanmu, menanti asa yang akan menjemputku..
Terkadang dapat kurasakan
jemariku begitu kelu. Telah habis kata yang dapat kutuliskan, maupun kuucapkan
lewat embun mataku. Barangkali ada secercah rindu yang kau tanam, mungkin telah
cukup menyemai keakuan. Bahwa sesengguhnya aku pun merindukanmu jauh dari dalam
dasar batinku. Aku pun mencintaimu, hanya saja kau tak tahu…
Ini bukan salahmu, wahai
gemintang…
Bukan pula karenamu segala
keikhlasanku itu datang. Mungkin ini adalah salahku yang memaksamu
mempersatukan perbedaan yang tak akan pernah mungkin terjadi. Walau pada
akhirnya kita tak bisa bersatu, tapi aku yakin kita akan bersama untuk
selamanya dalam batas ruang dan dimensi lain.
Aku percaya itu, mungkin
suatu hari nanti…
0 komentar:
Posting Komentar