Kalau aku merindukanmu kali ini
tak apa bukan?
Aku tak tahu bagaimana caranya mendeskripsikan
tentangmu lagi. Kamu begitu jauh sekarang. Terbentang jarak yang amat panjang,
yang mungkin tak bisa kita lintasi lagi. Aku dan kamu adalah satu kesatuan yang
tak mungkin lagi menyatu. Tapi salahkah aku jika saat ini merindukanmu?
Aku masih ingat bagaimana kita
melewati hari bersama, bercanda riang tanpa mengenal sebuah perasaan. Mungkin
saat itu kita masih terlalu polos untuk mendalami sebuah rasa, cinta. Hal terbodoh
yang kutemui adalah mengenalmu dan kemudian jatuh cinta kepadamu.
Sebenarnya
siapa yang bodoh disini, kau atau aku?
Tak ada satupun yang bisa
menjawab pertanyaan kita. Aku hanyalah anak kecil yang dengan beraninya jatuh
hati padamu meskipun pada akhirnya aku lagi yang tersakiti. Bukankah benar kata
mereka, mencintai itu selalu diiringi rasa sakit? Itulah yang aku rasakan
padamu.
Saat ini yang aku lakukan hanyalah menahan rindu padamu yang
terus memuat didalam relung hatiku tanpa satupun rindu ini kau balas. Bisakah
kau melirik kearahku? Sedikit saja...
Aku hanya ingin melihat senyummu yang terakhir meskipun
senyuman itu bukan dipersembahkan untukku. Aku amat sangat merindukanmu J
0 komentar:
Posting Komentar