Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs
Bukan sesuatu yang istimewa, hanya rangkaian kata sederhana
Jumat, 07 Februari 2014

Ajari Aku Melupakan



Ada yang pernah mengatakan padaku ‘apa yang kamu lihat sekarang, suatu saat akan berubah tidak sesuai dengan apa yang kamu lihat sekarang’ dan mungkin aku kini mempercayainya.

Ajari aku melupakan..

Wahai bintang diujung sana, kamu telah merebut senjaku kembali. Bagaimana mungkin dengan mudah kau merebutnya? Padahal selama ini aku sudah bersusah payah untuk mempertahankannya. Mempertahankan apapun yang kumiliki, termasuk hati.


Wahai bintang diperbatasan malam, bisakah kau menjelaskan segala kegundahan yang sering menghampiriku akhir-akhir ini? Rasanya sangat aneh bila tak ada kabar darimu. Rasanya aneh bila aku tak melihat keindahanmu. Kau bagai candu untukku. Aku merasa takluk padamu. Aku mencintaimu, mungkin.

Padahal akhir-akhir ini aku sudah mencoba untuk memberikan semua yang aku miliki. Perasaanku, kepercayaanku, dan apapun yang kupunya sudah kuutarakan padamu. Tapi mengapa setelah aku mengutarakan dan memberikan segalanya, aku baru menyadari bahwa mungkin saja kau mempermainkanku.
Entahlah, aku tidak tahu. Ini hanya pemikiranku sendiri. Aku tidak mengerti mengapa, hanya saja perasaanku selalu gelisah setiap kali menyangkut tentang namamu. Apapun, siapapun yang selalu menyangkutkan namamu dalam setiap detailnya, aku merasa gelisah.

Ajari aku melupakan..

Kiranya kata ‘melupakan’ akan menjadi pendampingku untuk sementara waktu. Sampai kau menjelaskan segala kegundahan hatiku. Kata-kata indah yang kau bisikkan, janji-janji manis yang pernah kau ucapkan hanya tinggal harapan yang perlahan memudar tanpa pernah ada bukti.

Aku menyerah. Ya, menyerah.

Diujung sebrang sana, ada yang menantimu selain aku. Kiranya, kau berkenan untuk menghampirinya. Atau mungkin saja kau sudah menghampirinya tanpa sepengetahuanku? Aku tidak tahu. Yang jelas, aku sakit.
Jangan cari aku. Aku akan selalu merapalmu dalam setiap untaian doaku. Hanya saja, untuk saat ini aku butuh ruang untuk sedikit ‘melupakan’-mu.

Ajari aku caranya melupakan, wahai gemintang..
Aku lelah..

0 komentar:

Posting Komentar