Semalam, kucoba penjamkan kedua
mata ini namun tidak bisa. Rasanya seperti ingin menguliti mimpi. Aku
ingin sekali terlelap barang sejenak saja. Melupakan segalanya termasuk
tentangmu, Gema.
Tapi pusat kendali dalam otak tak
mengizinkanku untuk benar-benar menghapus sedikitpun jejak tentangmu. Kenangan
tentangmu masih begitu melekat dalam ingatan ini. Sedikit manis namun terlalu
banyak pahit yang terasa. Seperti mengecap secangkir kopi dengan sedikit gula,
seperti itulah kenangan yang kurasakan bersamamu.
Mengapa kau hadir lagi jika hanya
ingin menimbulkan luka. Mengapa kau menyapaku lagi saat aku sedang berusaha
untuk melupakanmu. Mengapa kau mengulurkan tanganmu lagi ketika aku ingin
terjun dari dasar jurang. Aku tidak pernah mengerti kamu. Aku tidak pernah mengerti
duniamu, Gema.
Sedetik kau terasa manis buatku,
sedetik kemudian kau membuatku menangis. Aku bukan layangan yang dapat kau
terbangkan tinggi, lalu kau tarik ulur sesukamu. Aku bukan tempat
persinggahanmu. Aku bukan barang kesayangan masa kecilmu yang akan kau genggam
ketika kau masih kecil kemudian kau buang ketika kau dewasa.
Aku bukan bonekamu, Gema…
Jika kau memang ingin pergi dari
hidupku, maka pergilah. Jangan pernah menengok ke arahku lagi. Jangan membuatku
makin hancur dengan sikapmu yang tak tentu arah itu. Aku sedang berusaha
melupakanmu. Aku benci padamu, Gema..
Jika kau tidak bisa meninggalkan
aku menangis seorang diri, maka izinkan aku yang pergi dari hidupmu dan segala
tentangmu. Tolong jangan halangi aku lagi kini. Aku pergi, Gema…
Selamat tinggal.
jika kamu ingin melupakannya, jgn pernh utk melupakannya,,jika hny sekedar mengingat, jgn pernh kamu mencoba mengingatny tentang smua kenangan kamu dan dia, aku memang tidak tau siapa itu. tp yang aku baca seseorang itu sangat kamu kenang. aku hny tanah, yang kau injak..namun kamu butuhkan untk berpijak, aku hny air yg sllu kau mnum, tp pernh kau rasakan.. aku hny sebatas manusia yg berusaha mencintaimu dg tulus.. klu smua masalalu mu mengingatkan kepadanya.. aku bs terima apa pun itu. tp tlg hargai aku sebagai kekasihmu yg sekarang.. kamu tau rasanya secangkir kopi yang panas.. jika topi itu tumpah ke tangan gak akan senikmat aslinya. maaf aku membaca apa yg semestiny tdk aku baca.. aku bagaikan memberimu mawar yg indah namun aku memegang tangkai dan durinya.. selamat mlm
BalasHapus