Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs
Bukan sesuatu yang istimewa, hanya rangkaian kata sederhana
Selasa, 02 Juli 2013

Aku Dan Dia Dalam Satu Kesatuan Yang Pasti



-Aku Dan Dia Dalam Satu Kesatuan Yang Pasti-
Pagi yang cerah menghantarkanku pada situasi yang begitu menyenangkan. Aku tak pernah menyangka akan memasuki dunia baru ini, dunia yang sebelumnya tak pernah kuprediksikan. Aku melihatmu diujung sana, memainkan bolpoint. Wajahmu begitu menyenangkan. Ada rasa yang diam-diam kupendam untukmu.
Menjadi seorang pengagum rahasia memang bukanlah alternatif terbaik untuk memendam sebuah rasa, apalagi perasaan cinta. Namun aku hanyalah wanita lemah yang malu untuk mengungkapkan perasaan.   Bukankah itu adalah perbuatan yang bodoh? Iya, aku menyadari bahwa aku memanglah sangat bodoh memendam perasaan ini sendirian. Tapi apalah dayaku? Aku adalah seorang wanita yang masih memegang prinsip kolot bahwa seorang wanita itu hanya menunggu untuk dinyatakan perasaannya oleh pria. Padahal jaman sudah berubah, bahkan tak jarang sekali kaum wanita menyatakan perasaannya pada laki-laki, tapi aku bukanlah diantara mereka. Mereka yang dengan berani mengungkapkan perasaannya.
Waktu itu, dua tahun yang lalu....
Aku melihatmu diujung sana berdiri didepanku. Menjalani masa-masa MOS memang begitu melelahkan. Hingga hari MOS akan berakhir aku tak begitu bersemangat. Yang kupikirkan hanyalah kapan masa-masa neraka ini segera berlalu. Hingga pada akhirnya masa-masa MOS diakhiri dengan acara menginap di sekolah atau biasa sering kita sebut P2SB dengan masing-masing ekstrakulikuler yang diminati setiap siswa baru.
Sepanjang malam itu ada acara malam berkumpul di lapangan, mempersembahkan setiap aksi dari masing-masing ekstrakulikuler kemudian kembali ke kelas untuk beristirahat untuk melanjutkan kegiatan berikutnya. Kegiatan jerit malam yang dilakukan tengah malam itu, membuatku sedikit terkekeh ketakutan. Pada dasarnya aku takut kegelapan dan bisa dibilang aku selalu merasa ketakutan pada hal-hal yang berkaitan dengan hal ghaib. Disitulah, awal mula aku melabuhkan pandanganku pada sosokmu yang akhirnya kujadikan kau sebagai objek seseorang yang kukagumi.
Untuk menempuh kegiatan ini masing-masing ekstrakulikuler dipecah belah. Membuatku merasa canggung, pada hakikatnya aku benci bertemu orang baru kemudian berbasa-basi untuk membuat percakapan begitu terdengar garing. Namun inilah jalan yang harus kutempuh.
Malam itu berjalan begitu saja, tanpa ada hambatan juga tanpa rintangan. Aku merasa aman berada dalam pengawasanmu. Kau berada di depan, aku ada pada barisan ketiga di belakangmu. Diantara kelempok kita, hanya kau yang paling berani. Oh sungguh, hal itu membuat aku mencoba untuk mengagumimu.
***
Masa Orientasi benar-benar berakhir. Kita sama-sama memulai dunia baru kita di SMA ini. Aku mulai mencari tahu, kamu berada dimana, di kelas bilingual kah? atau di kelas reguler? Oh sungguh, aku begitu sulit menemukanmu diantara ribuan anak yang ada di SMA ini. Bodohnya lagi, aku tidak tahu siapa namamu.
Sekian minggu berlalu tanpa aku pernah tahu siapa namamu. Sampai akhirnya, seseorang lewat di depan kelasku. Potongan badannya, cara berjalannya, semuanya begitu mirip, hanya tatanan rambut yang sedikit berubah. Baru aku sadar seseorang itu adalah kamu. Aku tersenyum tipis, “aku berhasil menemukanmu,” ucapku dalam hati.
Hari-hariku begitu menyenangkan, aku begitu memujamu. Aku mengetahui siapa namamu dan dimana kelasmu. Hingga pada akhirnya, aku tahu sesuatu, bahwa kau tidak lagi sendiri. Kau telah memiliki kekasih. Betapa aku merasa kecewa, bahwa aku telah salah mengambil langkah untuk mengagumimu. Aku berjuang melupakan perasaan ini.
Untuk berhasil melupakan semua itu, aku bertemu beberapa lelaki. Pada akhirnya aku berhasil melupakanmu. Hingga detik ini, aku masih tak percaya bahwa aku satu kelas denganmu, di kelas XI IPA 1. Kau berada diujung sana, selalu pada gaya yang sama –masih memainkan bolpoint- tapi yang harus aku sadari, kau masih dimiliki dia.
Aku masih mencoba melupakan semuanya, juga perasaan ini yang tak kunjung reda. Tapi Tuhan mungkin tidak pernah membiarkan umatnya dalam kesendirian. Aku dan kamu, dipertemukan dalam berbagai kegiatan. Padahal awalnya aku tidak berniat untuk mendekatimu. Dan Tuhan selalu mempunyai rencana untuk mendekatkan kita.
Entah bagaimana aku harus menjelaskannya, perasaan ini datang tiba-tiba, kepadaku juga kepadanya, meski harus menyakiti dia. Aku tak pernah bermaksud untuk menyakiti siapapun, tapi siapa yang bisa melawan takdir?
Aku pun tak kuasa melawannya sendirian. Kau harus tahu, bahwa kalau boleh memilih aku hanya ingin mencintai seseorang tanpa pernah terlibat masalah dengan siapapun. Lagi-lagi Tuhan selalu menginginkannya, Dia memberikan ujian dan masalah ini untuk menjadikanku dewasa.
            Maaf, mungkin beberapa bulan yang lalu aku pernah menyakiti hati seseorang karena masalah ini. Sungguh, ini bukan keinginanku. Aku hanya mengikuti arus arah yang memang harus aku hadapi. Dan perlu kalian tahu, bahwa aku tidak pernah peduli akan dibenci siapapun. Karena Tuhan pasti selalu mengiringi langkahku.
            Aku bahagia kini memilikimu. Sekarang, aku dan kamu berada dalam satu kesatuan yang pasti. Aku bahagia, sangat-sangat bahagia..

2 komentar:

  1. woy hahahaha,, whose told in thats story? haha cie ungkapan hati waks lol XD
    dhesdr.blogspot.com

    BalasHapus
  2. whahaha XD siapa yaaa? ada deh :p kau pasti paham, siapa yang kumaksud wkwk

    BalasHapus