Tinggal menunggu beberapa menit lagi,
bahkan kurang dari satu jam lagi usiaku sudah genap 17 tahun. Aku tahu dan aku
sadar betul bahwa itu bukanlah usia yang muda lagi. Ada suatu paksaan dimana manusia dituntut
untuk dewasa dan memahami dunia. Seperti tanaman, usia 17 tahun adalah proses
pertumbuhan yang harus diberi pupuk super bagus dan super canggih agar hasil
yang diinginkan tercapai.
Sejujurnya, aku belum siap memikul beban
dunia. Aku masih ingin menjadi anak kecil. Menjadi putri kecil mama yang manja,
yang tidak mengenal rasa lelah untuk bermain. Aku masih belum siap menatap
dunia dengan hiruk-pikuk yang mengejamkan seperti ini. Tapi apa upaya waktu dan
keadaan. Kenyataan itu memang harus dijalani dan dilalui bukan? Ini adalah titik
awal pendewasaanku.
Seperti kebanyakan para remaja, aku selalu
iri kepada mereka yang selalu bisa merayakan ulang tahunnya. Dibangunkan tengah
malam oleh orang-orang terkasih, dibawakan kue happy sweetseventeen, dicium papa mama, dan diberi kejutan. Ya aku tahu,
tidak ada yang tidak menginginkan hal itu. Tapi hal itu kembali lagi pada diri
kita masing-masing. Sudah siapkah kita menatap dunia? Pendewasaan diri bukan
sekedar kesenangan. Ada yang harus kau pikirkan, bukan cuma ego semata. “Ini awal
masa depanmu, maka raihlah,” ucap batinku.
Selama perjalanan hidupku, aku masih belum
bisa menjadi manusia seutuhnya. Bagaimana mungkin aku bisa menjadi manusia
seutuhnya jika diriku sendiri saja kadang lupa pada yang menciptakannya, Allah
SWT. Ibadahku masih kurang, agamaku belum sempurna, ilmuku pun belum cukup
untuk menatap dunia. Lalu bagaimana bisa aku menatap dunia tanpa itu semua? Pikirkanlah,
dunia ini bukan tempat untuk berfoya-foya.
Kalau Tuhan masih memberiku waktu untuk
meminta, aku hanya ingin meminta satu hal. Panjangkanlah umurku. Sebab, dengan
umur yang tidak kita ketahui sama sekali, aku hanya takut bilamana Tuhan
mengambil nyawaku ketika imanku belum sempurna. Aku butuh waktu lebih lama
lagi, untuk membagi keceriaan bersama orang-orang terkasih. Aku butuh waktu
lebih lama lagi, untuk meminta maaf kepada semua orang didunia atas semua
kesalahan yang kuperbuat. Aku butuh waktu lebih lama lagi, untuk mencapai titik
kesuksesan, membanggakan kedua orang tuaku. Melihat mereka menangis terharu
melihat duniaku yang sempurna karena usahaku dan kerja keras mereka. Aku ingin
membanggakan mereka :”)
Ya Rabb, lewat untaian kata ini aku hanya
bisa meminta kepadaMu tanpa pernah membalaskan apapun padaMu. Engkau yang Maha
Pemurah, Engkau yang Maha Pengasih, dan Engkau pula yang Maha Penyayang. Jadikanlah
aku wanita yang sholehah, yang selalu berada dalam dekapan hangatMu dan berada
dalam setiap tuntunanMu. Jagalah kedua orang tuaku, panjangkanlah umur mereka
agar bisa melihat kesuksesanku. Itu adalah doa terbesarku padaMu, Ya Allah.
Kabulkanlah do’aku. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar