Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs
Bukan sesuatu yang istimewa, hanya rangkaian kata sederhana
Kamis, 03 April 2014

Sebab Aku Nyaman Didekatmu


Ada yang mengalihkan perhatianku ketika aku selalu tertumpu pada satu arah. Kamu. Sosok pria yang tak pernah ada dalam bayanganku bahkan dalam list pria idamanku. Kita selalu bersama tapi sayangnya masing-masing dari kita tidak pernah merasa saling peduli satu sama lain. Hingga saat itu tiba—beberapa bulan yang lalu, dimana aku dan kamu selalu disatukan dalam ruang dan lingkup yang sama. Entah kebetulan atau memang takdir.

Ada hal tentang dirimu yang mengubah segala presepsiku tentang kamu. Kupikir dulu kau ‘aneh’ tapi seiring dengan kedekatan yang semakin nyata ini aku sadar bahwa aku harus mengakui bahwa kamu ‘berbeda’ atau bahkan ‘istimewa’. Bukan, bukan sekedar isapan jempol atau pengungkapan imajiner semata. Tapi pada faktanya kau memang ‘berbeda’ dari kebanyakan pria. Satu hal yang mendasari segala argumenku, sebab aku nyaman didekatmu.


Detik ini kubiarkan segala pusat diotakku untuk berhenti sejenak dan kubiarkan hati bersaksi secara jujur dan blak-blakan. Nyatanya benar, bibit-bibit perasaan dalam hatiku mulai tumbuh padamu. Sadarkah kau jika aku seringkali memperhatikanmu dari kejauhan? Sadarkah kau, jika aku selalu menaruh minat yang antusias ketika kau sedang berbicara? Sadarkah kau jika aku selalu melakukan hal-hal bodoh untuk menarik perhatianmu? Tak sadarkah wahai kamu?

Satu waktu, kutemukan segala perasaanku yang mulai tumbuh ini sia-sia. Percayakah kamu, jika aku sudah mulai merasa tidak peduli pada seseorang yang tengah dekat denganku—seseorang yang tak penah memberiku kepastian selama hampir 5bulan kedekatan ini—dan semua itu disebabkan oleh satu hal, sebab aku menaruh perasaan padamu.

Believe it or not, saat bersamamu aku menemukan sebuah alasan. Tak ada yang kuinginkan selain memberhentikan waktu pada saat itu juga, membiarkan kenyamanan ini terus berjalan tanpa waktu perlu ikut campur.

Tapi semua yang kupunya pada akhirnya hanya akan menjadikan sia-sia. Aku sadar, sangat sadar bahkan. Bukan aku yang kau pandang, bukan aku yang kau lirik. Tapi dia, wanita lain yang kuketahui kini telah memenuhi ruang dihatimu. Menyakitkan memang, ketika aku mulai melupakan pengabaian seseorang itu dan mulai beralih padamu, tapi kamu malah memilih wanita lain. Dan betapa aku tak ingin mendengar seluruh perasaanmu terhadapnya. Egoiskah aku?

Aku masih menjadi wanita pengecut, yang menjadikan tulisan sebagai pelarian tanpa pernah mengungkapkan langsung. Tapi jika aku mengungkapkan langsung, apa hal itu akan membuatmu berubah pikiran? Kurasa tidak. Wanita itu lebih pantas disampingmu dibanding aku. Percayalah.

Maafkan aku telah lancang menaruh hati padamu.



Dari seseorang yang selalu bersedia dibelakangmu,
With love,

Yamashita Asuka

0 komentar:

Posting Komentar