Aku menulis ini karena sudah terlalu lelah untuk
berbicara. Bukan mulutku bisu, hanya saja lidahku rasanya kelu. Semua hal yang
kutulis hanya memiliki satu tema. Kamu. Rasanya tak pernah habis untuk menulis
tentangmu. Rasanya sulit untuk tidak mengungkapkan sesuatu kepadamu walau hanya
lewat sebuah tulisan.
Banyak hal yang ingin kuceritakan tentang kamu. Banyak hal yang ingin
kutanyakan padamu. Banyak hal yang ingin kuberitahu kepadamu. Tapi mengapa kau
cepat sekali berlalu kemudian berlari? Bahkan langkahku pun tak mampu
menyaingimu. Langkahmu terlalu besar dan pasti, sedangan aku hanya memiliki
langkah kecil juga rapuh. Lalu bagaimana mungkin aku bisa menyeimbangkan
setapak jalan yang kau lalui?
Kau menginginkan tempat tertinggi didunia, tapi aku hanya menginginkan
kamu disekitar duniaku. Bukankah sudah jelas kalau kita memiliki visi yang
berbeda dalam memandang hidup? Lalu untuk apa lagi kita mencoba bertahan dalam
sakit yang jelas-jelas tak akan terobati?
Jika kau terlalu lelah dalam mengejar tempat tertinggi didunia, maka
berhentilah. Kemudian menyerahlah. Aku akan tetap berada dibelakangmu. Meski
bukan aku yang kau inginkan. Walau bukan aku satu-satunya orang yang kau
butuhkan. Tapi aku akan menjadi seseorang yang baik untukmu bersandar. Maka
datanglah, kapanpun kau sempat.
Jangan terlalu lama membuatku menunggu. Jangan terlalu lama mengulur
hatiku. Karena jika kau telat satu menit saja maka kamu akan kehilangan
segalanya, termasuk aku. Aku bukan seseorang yang baik dalam menunggu, tapi aku
juga bukan seseorang yang baik dalam melupakan. Jadi kumohon, jangan pernah
membuatku menderita lagi.