Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs
Bukan sesuatu yang istimewa, hanya rangkaian kata sederhana
Selasa, 22 Juli 2014

Setelah Sekian Lama Perkenalan Kita



Malam ini tiba-tiba saja aku mengingat namamu lagi. Kau yang waktu itu mengobati perasaanku ketika aku terluka. Kau yang selalu hadir tepat waktu ketika aku membutuhkan seseorang. Anggap saja rasa cintaku terhadapmu dari dulu tak pernah berubah. Setiap kau datang aku selalu bersukacita menyambutmu. Kau menyambutnya dengan perasaan hangat. Kau menawarkan kembali cinta yang pernah meredup. Aku terseyum, lalu membuka hatiku lebar-lebar untuk kau jelajahi.


Rinduku belum sempat kau obati, namun kamu malah melangkah pergi. Kamu buru-buru pamit untuk pergi dariku lagi. Aku berusaha menahanmu, namun kau berjanji untuk kembali. Aku hanya bisa mengantarkan kepergianmu hingga kedepan gebang dengan keyakinan kau akan kembali lagi suatu saat nanti, sama seperti sebelum-sebelumnya.

Aku menatap punggungmu yang berlalu meninggalkanku. Aku harus menyesal dan menyesal lagi, mengapa harus sesingkat ini kita bertemu? Aku belum bercerita kepadamu tentang bagaimana kau mengambil duri kecil yang menancap dihatiku. Aku belum bercerita kepadamu betapa bahagianya aku masih bisa menggenggam tanganmu. Namun aku menggenggammu terlalu erat hingga tanpa sadar kau malah melonggarkan genggamanku dan menghilang.

Sudah 7 bulan berlalu dan aku masih setia menjadi pendamping khayalanmu. Aku masih berharap kau akan kembali. Aku baru menyadari bahwa rasa yang kumiliki bukan lagi perasaan sayang, melainkan perasaan takut akan kehilanganmu. Aku selalu setia menjadi stalkermu. Aku tidak tahu apa alasanku, hanya saja aku tak bisa bila tak mengetahui kabarmu.

Harusnya aku bisa menyapamu jika aku mau. Harusnya aku bisa menanyakan sesuatu padamu. Aku memiliki nomor ponselmu, kita berteman di bbm dan media sosial. Namun aku tak pernah berani untuk memulai. Aku hanya terlalu takut mengetahui kenyataan jika kau sudah memiliki tambatan hati lain.

Aku tidak mau menangis karenamu, namun malam ini aku malah menangis karena tak bisa menyapamu. Aku membuka chat darimu, berusaha untuk mengetikkan sesuatu seperti say hello atau mungkin menanyakan kabarmu. Namun lagi-lagi jariku rasanya kelu, aku menghapus ketikanku dan enggan memulai chat denganmu. Hanya sebatas itu yang sanggup kulakukan.

Jika sebelumnya aku memiliki kesempatan untuk meninggalkanmu, aku akan mengambil langkah itu. Aku sudah berjanji untuk melupakanmu, aku sudah bertekad untuk menghapusmu. Sudah sejak lama kulakukan, namun mengapa aku selalu gagal dan kalah?

Sadar bahwa kita belum memiliki status apapun. Aku hanya menginginkan kejelasan dan kepastian darimu. Aku memang tidak secantik dan seglamor mantan kekasihmu. Aku gadis biasa yang hanya jatuh hati kepadamu. Sudah ratusan air mata yang jatuh sia-sia demi menangisimu. Bukan salahmu yang meninggalkanku, tapi harapanku yang terlalu tinggi bisa menggapaimu. Beberapa orang membencimu karenaku, seolah aku tersakiti olehmu. Mungkin memang benar kau menyakitiku, namun aku selalu membela namamu didepan mereka. Aku masih saja membelamu, apa aku salah?

Jelaskan padaku, apa aku salah jika aku masih menunggumu yang pamit pergi dariku? Salahku kah jika aku menutup hati pada orang lain dan bertahan demi kamu yang suatu saat akan kembali padaku?  Apa aku pun salah jika melakukan semua itu?

Wahai lelaki yang kucintai, jelaskan padaku mengapa kau pergi meninggalkanku. Dan jelaskan padaku tentang semua perasaan yang kau miliki, agar aku mengetahuinya. Ceritakan bagaimana perasaanmu padaku. Apakah kau juga mencintaiku?

Demi rintik hujan yang kini tengah membasahi malamku, sadarkanlah aku jika kau memang tak mencintaiku. Lukailah perasaanku agar aku tak berharap banyak padamu dan segera melupakanmu. Aku hanya takut kehilanganmu. Tapi jika aku memang benar-benar harus kehilanganmu aku akan berusaha melepaskanmu dan mengobati lukaku sendiri. Tolong sadarkanlah aku tentang perasaan ini!

0 komentar:

Posting Komentar