Aku
berusaha, aku mencoba..
Kau
akan mengerti tentang arti dari kata ‘lelah’. Kau akan merasakan arti dari kata
‘mencoba’.
---
Bukankah
sudah kukatakan kepadamu betapa aku ingin sekali menjamahmu lebih dari ini? Aku
bertahan mempertahankanmu. Membuang rasa egoku, memberimu isyarat agar kau
mengerti akan maksudku. Tapi rasanya yang kulakukan hanyalah sebuah
kesia-siaan.
Aku
mencoba memahamimu. Aku memberimu pilihan dari segala pertanyaan dan
pernyataanku. Kupikir kau mengerti maksudku, tapi nyatanya tidak..
Hari
demi hari yang pernah kita lewati, kini hanya menjadi untaian kenangan yang tak
lagi mengubah aku dan kamu menjadi kita. Aku ingin sekali mempertahankanmu,
namun rasanya bibirku kelu. Aku ingin mengatakan jangan seperti ini lagi, namun
rasanya semua pusat otakku terkunci.
Harus
seberapa dalam aku menyelami lagi? Aku pikir kita akan baik-baik saja setelah
ini. Tapi nyatanya pisah adalah jawaban terakhir kita. Hubungan yang sudah lama
kita bina, pada akhirnya memang harus diselesaikan dengan perpisahan.
Kadang sederhana sekali, “kalau gak
bahagia kenapa harus dipaksain?” -@tumpukansenja
Air
mataku terurai deras. Aku tidak bisa lagi membedakan mana yang positif dan
negatif didalam otakku. Terkadang berpikir positif itu perlu, tapi bukankah
seseorang tidak melulu positif? Bukan berarti kita tak perlu adanya negatif.
Yang
aku tahu kini, beberapa bulan terakhir kita sudah tak saling bahagia. Kita
memaksakan untuk tetap merasa utuh, namun hati yang lelah akan tetap lelah.
Seberapapun kita mencoba untuk berhenti melangkah
Sederhana saja, kemana kita yang
dulu? Kita yang lebih mementingkan kekitaan bukan keakuan atau kekamuan.
-@tumpukansenja
Kadasnya
hubungan ini, bukan karena sesiapa, bukan pula karena pihak ketiga. Tapi lebih
karena aku dan kamu yang sudah sama-sama lelah. Kau membutuhkan kebebasan,
begitupula denganku. Yang kita pertahankan selama ini bukan sesuatu yang ada
diantara kita, tapi lebih pada ego kita yang merasa saling sayang karena
hubungan kita yang terlanjur lama diselami.
Cemburu itu bukan sesuatu yang bisa
diselesaikan dengan “aku gak ada apa-apa kok sama dia”. Mengerti?
-@tumpukansenja
Bukankah
sudah kukatakan dari awal, kalau aku adalah seorang wanita pencemburu?
Lagipula, bukankah cemburu itu sebagian rasa sayang? Tapi kau mengartikannya
berbeda. Kita sama-sama tolol disini. Aku tak pernah meminta penjelasan, dan kau
pun tidak pernah berusaha untuk menjelaskan. Apa arti cemburu menurutmu?
---
Pada
hakikatnya, setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Dan langkah kita
terhenti disini, pada titik ini. Titik jenuh yang tak kuasa lagi kita cairkan
dengan kata ‘yaudah kita jalanin aja dulu’ atau 'ingatkah kamu pada tiap detail
kenangan kita dahulu?' Sudahlah, rasanya tak perlu diingat.
Kau
memilih pergi. Aku tahu sebenarnya bukan ini yang kau ingini, tapi karena kau
tak punya pilihan. Aku mengerti. Hanya saja aku sedikit kecewa. Lagi-lagi
kecewa. Entahlah, kufikir kau akan berusaha untuk tetap mempertahankannya, tapi nyatanya kau
meraih tanganku untuk mengakhirnya.
Aku
akan berusaha ikhlas, demi kebaikan kita..
Terimakasih
untuk perkenalan dan petualangan yang indah :)
0 komentar:
Posting Komentar