Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs
Bukan sesuatu yang istimewa, hanya rangkaian kata sederhana
Senin, 14 Oktober 2013

Langkah Terakhir Kita



Aku berusaha, aku mencoba..
Kau akan mengerti tentang arti dari kata ‘lelah’. Kau akan merasakan arti dari kata ‘mencoba’.
---
Bukankah sudah kukatakan kepadamu betapa aku ingin sekali menjamahmu lebih dari ini? Aku bertahan mempertahankanmu. Membuang rasa egoku, memberimu isyarat agar kau mengerti akan maksudku. Tapi rasanya yang kulakukan hanyalah sebuah kesia-siaan.

Aku mencoba memahamimu. Aku memberimu pilihan dari segala pertanyaan dan pernyataanku. Kupikir kau mengerti maksudku, tapi nyatanya tidak..
Hari demi hari yang pernah kita lewati, kini hanya menjadi untaian kenangan yang tak lagi mengubah aku dan kamu menjadi kita. Aku ingin sekali mempertahankanmu, namun rasanya bibirku kelu. Aku ingin mengatakan jangan seperti ini lagi, namun rasanya semua pusat otakku terkunci.

Harus seberapa dalam aku menyelami lagi? Aku pikir kita akan baik-baik saja setelah ini. Tapi nyatanya pisah adalah jawaban terakhir kita. Hubungan yang sudah lama kita bina, pada akhirnya memang harus diselesaikan dengan perpisahan.

Kadang sederhana sekali, “kalau gak bahagia kenapa harus dipaksain?” -@tumpukansenja

Air mataku terurai deras. Aku tidak bisa lagi membedakan mana yang positif dan negatif didalam otakku. Terkadang berpikir positif itu perlu, tapi bukankah seseorang tidak melulu positif? Bukan berarti kita tak perlu adanya negatif.
Yang aku tahu kini, beberapa bulan terakhir kita sudah tak saling bahagia. Kita memaksakan untuk tetap merasa utuh, namun hati yang lelah akan tetap lelah. Seberapapun kita mencoba untuk berhenti melangkah

Sederhana saja, kemana kita yang dulu? Kita yang lebih mementingkan kekitaan bukan keakuan atau kekamuan. -@tumpukansenja

Kadasnya hubungan ini, bukan karena sesiapa, bukan pula karena pihak ketiga. Tapi lebih karena aku dan kamu yang sudah sama-sama lelah. Kau membutuhkan kebebasan, begitupula denganku. Yang kita pertahankan selama ini bukan sesuatu yang ada diantara kita, tapi lebih pada ego kita yang merasa saling sayang karena hubungan kita yang terlanjur lama diselami.

Cemburu itu bukan sesuatu yang bisa diselesaikan dengan “aku gak ada apa-apa kok sama dia”. Mengerti? -@tumpukansenja

Bukankah sudah kukatakan dari awal, kalau aku adalah seorang wanita pencemburu? Lagipula, bukankah cemburu itu sebagian rasa sayang? Tapi kau mengartikannya berbeda. Kita sama-sama tolol disini. Aku tak pernah meminta penjelasan, dan kau pun tidak pernah berusaha untuk menjelaskan. Apa arti cemburu menurutmu?
---
Pada hakikatnya, setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Dan langkah kita terhenti disini, pada titik ini. Titik jenuh yang tak kuasa lagi kita cairkan dengan kata ‘yaudah kita jalanin aja dulu’ atau 'ingatkah kamu pada tiap detail kenangan kita dahulu?' Sudahlah, rasanya tak perlu diingat.

Kau memilih pergi. Aku tahu sebenarnya bukan ini yang kau ingini, tapi karena kau tak punya pilihan. Aku mengerti. Hanya saja aku sedikit kecewa. Lagi-lagi kecewa. Entahlah, kufikir kau akan berusaha untuk tetap mempertahankannya, tapi nyatanya kau meraih tanganku untuk mengakhirnya.

Aku akan berusaha ikhlas, demi kebaikan kita..
Terimakasih untuk perkenalan dan petualangan yang indah :)

0 komentar:

Posting Komentar