Dandelion, cintai aku kasih...

Aku menelusi setapak jalan yang sebelumnya tak pernah aku kunjungi, disetapak jalan ini terlihat sangat indah dikelilingi oleh berbagai macam bunga. Entah apa saja namanya, aku pun tak ingat.
Disudut tepi jalan ada sekumpulan bunga Dandelion. Sungguh betapa menakjubkan hatiku, sebelumnya tak pernah kutemukan taman seindah tempat ini. Tapi aku sadar, aku tak mungkin bisa berlama-lama dan terbawa suasana aroma taman Dandelion yang memporak-porandakan perasaan takjubku.
Kamu percaya gak? kalo setiap kita meniup helaian bunga Dandelion, maka disitulah harapan kita akan terkabul. Dan aku sangat mempercayai itu, maka kupetik setangkai bunga Dandelion kemudian kutiupkan helai-helai bunga Dandelion yang seperti kapas lalu aku memuat satu harap "semoga engkau menjadi masa depanku, nanti...."
amin......


Kemudian tanpa kusadari air mata telah membasahi kedua pipiku, ada sakit yang terasa.
Tuhan, sungguh Engkau telah menciptakan segalanya yang indah dimuka bumi ini, sekiranya Engkau pun berkenan mendengarkan setiap harap yang aku ajukan lewat helai Dandelion yang bertaburan diangkasa.
Ketika nanti harapan itu akan menjadi nyata, mungkin saja aku sudah tak ada lagi. Menghilangkan jejakku dan mati dengan damai disini, taman Dandelion yang aku takjubkan. Maka, permintaan terakhirku sebelum aku berpulang adalah...
Kutiup bunga Dandelion dengan sisa nafas yang tinggal sepenggal diujung tenggorokanku sembari berbisik "aku harap engkau juga mencintaiku...."