Aku tahu, aku memang tak pernah berhak
lagi menyentuh hidupmu. Aku sadar, bahkan aku sangat sadar..
Shadow Rainbow,
Tolong izinkan aku
merindukanmu sekali lagi, hanya kali ini. Lain kali jika aku merindu, aku tidak
akan memberitahumu ataupun menyapamu. Cukup aku, perasaanku dan Allah SWT yang
tahu.
Boleh kan? Meskipun kau
tak mengizinkan, mungkin aku akan tetap memaksa.
Kamu ingat gak pertama
kali kita bertemu? Aku senang bisa mengenalmu dengan baik, memahami perasaanmu,
berbagi cerita denganmu, dan masih banyak lagi hal yang tak bisa kujabarkan
satu per satu.
Aku masih ingat ketika
pertama kali engkau membuatku jatuh cinta dalam pelukanmu kemudian
menjatuhkanku dalam kesakitan. Semua masih terekam baik dalam ingatanku.
Kamu tahu
alasanku tetap bertahan dalam rasa sakit itu? Karena bagiku, bahagiaku telah
kutemukan pada dirimu.
Entahlah,
aku rasa hatiku memang bodoh. Mengapa aku jatuh cinta padamu, jelas-jelas waktu
itu kau menyukai orang lain. Harusnya aku sadar, mencintai kamu itu sama saja
menyakiti perasaanku secara diam-diam. Tapi aku masih tetap bertahan bukan? Satu
tahun, mendengar semua ocehanmu tidak pernah membuatku bosan. Kata-kata
konyolmu yang selalu memenuhi sebagian besar di inbox-ku masihkusimpan rapih didalam handphoneku.
Aku tidak
pernah meminta lebih, aku hanya ingin kamu bahagia. Selama ini, aku berusaha
membuatmu bahagia. Nyatanya memang berhasil. Kamu tersenyum, aku sangat-sangat
bahagia. Tanpa tetapi..
Kamu tahu?
Ketika setelah penantian yang lama itu, malah kunodai dengan keputusan yang
memang harus kupilih. Keputusan sepihakku ini tidak semulus yang kau bayangkan.
Setelahnya, aku masih harus diuji dengan
segala macam cobaan.
Jangan sangka
aku bahagia setelah aku memilih jalanku sendiri. Aku masih menyayangimu seperti
dulu, tidak berkurang sedikitpun. Meski kau dan aku sama-sama tahu, kini dunia
kita sudah berbeda. Takdir pun enggan melirik kearah kita.
Kumohon,
jangan pernah membenciku....
Apakah aku
harus berlutut dihadapanmu meminta maaf atas segala kebodohanku?
Aku bukanlah
orang yang suka menunggu hal yang tidak pasti, tapi ingatlah satu hal hanya
demi kamu aku rela menunggu ......
0 komentar:
Posting Komentar