Malam itu,
sebenarnya masih ingin kureguk pilu yang pernah kau beri padaku.
Namun aku
sadari, bahwa aku tak layak lagi kau indahkan.
Mungkin
malam ini juga harus aku beranjak pergi dari apapun tentangmu, aku tak bisa
lagi melanjutkan cerita ini.
Malam itu,
aku tergugah dari buaian mimpi ketika kulihat diluar sana rintik hujan begitu
menakutkan. Datang sebuah kilat dengan suara yang menggelegar, aku terpojok
disudut kamar. Ku rengkuhkan kedua lututku dan tertekan diantara suara-suara
menakutkan itu.
Malam itu,
diantara riuhnya angin malam aku tak punya sesiapa lagi yang bisa menenangkan
hatiku dan memeluk erat tubuhku sembari berkata “aku ada sini bersamamu”. Maka
kusebut saja namamu yang sebenarnya tak berhak kuingat lagi.
Tapi,
namamu melindungiku dari segala yang membuat aku merasa takut.
Malam itu,
segalanya terlihat sama. Ketika aku dan engkau harus mengakhiri cerita dengan
jalan yang sama. Namun, bagaimanapun aku harus mengakhiri cerita ini demi
kebahagiaanmu..
Ya, demi
kebahagiaanmu…
0 komentar:
Posting Komentar